Palu, Truestorysports — Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tengah memastikan kesiapan delapan cabang olahraga bela diri yang akan bertanding pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 di Kudus, Jawa Tengah. Sebanyak 56 orang, terdiri dari atlet dan pelatih, akan mewakili Sulawesi Tengah dalam ajang nasional bergengsi tersebut.
Ketua Umum KONI Sulawesi Tengah, Moh. Fathur Razaq, menegaskan bahwa keikutsertaan kontingen Sulteng dalam PON Bela Diri 2025 bukan semata-mata untuk mengejar medali, melainkan menjadi bagian penting dari proses pembinaan jangka panjang menuju PON 2028.
“PON Bela Diri ini menjadi ajang penting untuk mengukur hasil latihan dan pembinaan atlet kita. Dari sini kita bisa melihat sejauh mana kualitas dan daya saing atlet Sulawesi Tengah dibandingkan dengan daerah lain,” ujar Fathur Razaq, Sabtu (4/10).
Fathur menambahkan, KONI Sulteng memberikan dukungan penuh, termasuk pembiayaan dan fasilitas bagi seluruh atlet serta pelatih yang diberangkatkan. Menurutnya, perhatian KONI tidak hanya terfokus pada cabor-cabor populer, tetapi juga pada cabang baru yang mulai berkembang.
“Kami ingin seluruh cabang bela diri mendapat kesempatan yang sama tanpa tebang pilih. Bahkan cabor sambo yang selama ini belum banyak dikenal, kini kita dorong agar lebih berkembang,” tegasnya.
Delapan cabang olahraga yang akan membela Sulawesi Tengah di PON Bela Diri meliputi judo, taekwondo, gulat, pencak silat, sambo, karate, jujitsu, dan wushu. Berdasarkan hasil rapat teknis terakhir yang dipimpin oleh Chef de Mission (CdM) Sulteng, Muh Warsita, seluruh atlet dan pelatih dinyatakan siap tampil.
Cabor dengan jumlah peserta terbanyak adalah taekwondo, dengan 15 atlet dan 3 pelatih, disusul karate dengan 8 atlet dan 3 pelatih.
Fathur Razaq menjelaskan…