Palu, Truestorysport – Sebanyak 130 atlet BMX dari berbagai daerah di pulau turut berlaga dalam ILM BMX Cross Competition di taman hutan Kaombona, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (13/9/). 

Menurut Inisiator ILM BMX Cross Competition , sepeda baik itu BMX Cross atau di wilayah Sulteng, khususnya Kota Palu cukup berkembang dengan pesat dan memiliki banyak peminat dari berbagai kelompok usia. 

Sehingga salah satu tujuan adanya kejuaraan seperti ILM BMX Cross adalah memberikan momentum bagi para rider sepeda untuk saling menguji hasil latihan individual satu sama lain.

“Saya melihat banyaknya klub atau komunitas-komunitas sepeda di Palu ini sebagai hal yang luar biasa, artinya ILM BMX Cross hadir sebagai wadah bagi mereka untuk meningkatkan kualitasnya sebagai rider, sebagai tempat menyalurkan bakat dan minatnya dibidang olahraga sepeda ini,” kata Imelda usai membuka kejuaraan ILM BMX Cross Competition di Palu, Jumat. 

Imelda juga mengemukakan sebagai sepeda road bike, pihaknya memahami betul apa yang diinginkan oleh para pesepeda atau rider sepeda, sehingga lahirlah salah satu jawabannya yakni ILM BMX Cross. 

Pun ILM BMX Cross, lanjut Calon Wakil Wali Kota Palu periode 2024-2029 dari partai Golkar tersebut, sekaligus dapat menjadi rujukan bagi stake holder terkait seperti KONI Kota Palu maupun KONI Sulteng, berikut juga organisasi ISSI untuk mencari bibit-bibit yang baru. 

“Saya kira juga kejuaraan semacam ini harus  dirutinkan, sebab akan berpengaruh besar terhadap peningkatan kualitas setiap rider terlebih jika kejuaraan tersebut dapat menghadirkan peserta dari luar pulau Sulawesi dan itu kami targetkan akan menjadi agenda rutin setiap tahun,” sambung Imelda.

Di tempat yang sama, Ketua Panitia, Wawan Kurniawan menyebut bahwa kejuaraan yang mempertandingkan ratusan atlet itu terbagi dalam tujuh kelas yang berbeda. 

Adapun tujuh kelas tersebut adalah Men Open (19 tahun ke atas) hingga MTB 4 Cross ( ke atas), serta kelas tambahan lainnya. 

“Kategori lomba ada sekitar tujuh kelas tiap kelas mencapai 20 sampai 30 peserta dengan kelompok usia 7-30 tahun,” tutup Wawan.