Palu, truestorysports – basket 3×3 putra Tengah menghadapi tantangan yang sesungguhnya di PON Aceh-Sumut , pasalnya berada di grup neraka pada fase penyisihan grup.

Undian pembagian grup basket PON dilakukan secara online pada Rabu (07/08/2024) siang. Tim putra Sulteng
yang dilatih Sulfan Morana berada di .

Di grup itu, Sulteng dipastikan akan berhadapan dengan tim-tim daerah yang tentunya diperkuat pemain-pemain berkualitas.

Daerah itu yakni Jawa Timur, Dki Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat

Sedangkan untuk grup B yakni PON Aceh-, Sulawesi Selatan, Papua, Maluku Utara, dan Sulawesi Utara.

Menanggapi itu, Sulfan Morana mengaku tidak mengikuti proses drawing. Ia pun kaget karena kedapatan sudah ada dua grup yang terbagi.

“Saya sudah koordinasi dengan TD kemungkinan katanya belum ada grup. Makanya kami tidak hadir. Jadi kemungkinan kami dicabutkan,” kata Sulfan.

Melihat hasil drawing, kata dia, grup A kebanyakan adalah tim dari wilayah Indonesia Barat kecuali Sulteng. Sedangkan B wilayah tengah dan timur kecuali tuan rumah.

Kendati demikian, Sulteng, kata dia tidak gentar menghadapi tim – tim wilayah Jawa. Menurut Sulfan, PON jadi peluang bagi Sulteng untuk kembali mencetak sejarah baru.

“Seperti kita sudah buat sejarah lolos PON. Dan sekarang alhamdulilah ketemu tim-tim Jawa yang kita tau dihuni tim tim elit,” ujarnya.

Sule mengaku, anak asuhnya tidak sedikit pun gentar menghadapi persaingan di grup A.

Sebelumnya bahkan, Sulteng sempat unggul lima atas Jawa Barat di BK PON. Sayangnya kala itu, Sulteng kehilangan momentum sehingga harus kalah tipis.

“Jadi hal-hal ini, memang yang anak-anak tunggu bisa bertemu tim-tim Jawa untuk mengadu skil bahwa Sulteng itu bisa. Mereka sangat bersemangat untuk bertarung di grup A,” ujarnya.

Sule menambahkan dalam basket 3×3 tidak ada yang pasti. Yang berarti bahwa setiap daerah punya peluang yang sama untuk merebut medali.

“Semua peluang pasti bisa terjadi. Dalam 3×3 tidak ada yang bisa diprediksi,” kata Sule sapaanya.

“Memang benar pool A ini grup neraka, yang berarti setiap tim yang bertanding harus sepenuh kekuatan pikiran, fokusnya dalam bertanding. Apakah ini neraka bagi kami, atau sebaliknya neraka bagi mereka karena satu grup bersama kami,” tutup Sule.