Palu, truestorysports – Sempat diwarnai protes, Hikmal atlet Muaythai Sulteng akhirnya hanya mampu persembahkan medali perunggu Pertama untuk Sulawesi Tengah (Sulteng) di PON XXI.
Protes itu dilayangkan Rustam, ayah sekaligus pelatih Hikmal yang mengawal langsung pertandingan di Bale Muse Raya Aceh.
Menurut Rustam, ia merasa dicurangi oleh hakim. “Kita sempat protes kemenangan lawan. Karena dicurangi sangat jelas. Kalau melihat pertandingan 90 persen kemenangan (Hikmal),” kata Rustam dihubungi via telepon.
Protes dilayangkan usai Hikmal Kalah di semifinal lawan Galouh Bangkit asal Jawa Timur.
Menurut Rustam, jika dilihat dari video, sangat jelas Hikmal memimpin jauh. Tapi apa mau dikata, keputusan hakim mutlak memenangkan atlet Jatim.
“Jauh. Kalau tidak perak bahkan medali emas bisa ditangan. Cuma kita dicurangi oleh hakim,” ujarnya.
Selain Sulteng, Rustam bilang ada sembilan daerah lainnya melayangkan protes ke hakim. Namun protes keseluruhan ditolak.
“Kalau perlakuan hakim di PON seperti ini hanya akan merusak namanya ketua umum,” ucapnya.
Sementara itu, Hikmal dalam videonya meminta maaf kepada masyarakat Sulteng karena hanya bisa menyumbangkan medali perunggu di PON.
“Minta maaf kali ini masih bisa dapat medali perunggu, insya Allah kedepannya saya bisa meraih prestasi lebih baik lagi,”ucap Hikmal
Dengan hasil itu, Sulteng saat ini mengumpulkan dua medali. Selain Perunggu, medali perak sebelumnya disumbangkan cabor renang OWS.
Akan tetapi, hingga pukul 11:50 Wita, perolehan medali perunggu Sulteng belum terinput di sistem daftar raihan medali. Sulteng masih bertahan di posisi 28 raihan medali di PON 2024 dengan satu perak. (*)